Thursday, March 3, 2016

Tower PT. Telkom Indonesia wilayah Prafi SP IV

Ramalan Kalki Budha, Pertempuran Akhir Zaman Setelah 2017?

Dalam literatur Hindu, teks Purana menyebutkan bahwa Kalki adalah awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yang terakhir, disebutkan akan datang pada akhir zaman Kaliyuga, sebuah zaman kegelapan dan kehancuran. Kalki seringkali dipakai dalam metafora kekekalan dan waktu, seperti halnya beberapa tradisi dan literatur yang membawa keyakinan dan pemikiran mengenai kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa Kalki muncul. 
Kalki dalam Hindu digambarkan sebagai Awatara yang mengendarai kuda putih dan dilukiskan bagai kuda bersayap, memiliki pedang berkilat yang digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali, kemudian menegakkan kembali Dharma dan memulai zaman yang baru. Dalam bahasa Hindi, Kalki Avatar berarti inkarnasi di masa depan.

Kedatangan Mesias Dalam Teks Kalki Budha

Kalki merupakan suatu kiasan dari kata 'kekekalan' atau 'waktu', dimana asal mula nama diperkirakan berasal dari kata 'Kalka' yang berarti 'kotor, busuk, atau jahat'. Kalki bermakna 'Penghancur Kejahatan atau Kekacauan, Penghancur Kegelapan, atau Sang Pembasmi Kebodohan'. Dalam literatur Buddhis tradisi Kalachakra, disebutkan 25 penguasa Shambhala memegang gelar Kalki, Kulika atau Raja Kalki. Selama Vaishakha, dua minggu pertama Shukla Paksha didedikasikan untuk 15 dewa dengan setiap hari untuk dewa berbeda. Hari ke-12 adalah Vaishakha Dwadashi dan didedikasikan untuk Madhava, nama lain untuk Kalki.
Pada periode itu, saudara-saudara, akan muncul Maitreya di dunia, sepenuhnya tercerahkan, penuh limpahan kebijaksanaan dan kebaikan, senang, diisi dengan pengetahuan tentang dunia, tak tertandingi sebagai panduan manusia yang mau dipimpin, seorang guru untuk dewa dan manusia, Buddha, sama seperti aku sekarang. Dia, dirinya sendiri, benar-benar akan mengetahui dan melihat, karena yang berhadapan, alam semesta ini, dengan dunia yang berasal dari roh, dia Brahma dan Maras, dan dunia ini dari petapa dan Brahmana, para pangeran dan masyarakat, bahkan aku sekarang, benar-benar mengetahui dan melihat mereka. (Digha Nikaya, 26)
Setelah kematianku, pertama akan terjadi 5 penghilangan. Dan apa saja 5 penghilangan itu? Hilangnya pencapaian, hilangnya metode (ketidakmampuan untuk berlatih kebijaksanaan, wawasan dan empat kemurnian kebiasaan moral), hilangnya belajar (hilangnya orang-orang yang mengikuti Dharma), hilangnya simbol (bentuk lahiriah, jubah dan praktek Buddhisme), hilangnya relik (peninggalan)...Kemudian ketika masa Buddha sempurna 5000 tahun, peninggalan, tidak menerima hormat dan kehormatan akan berlalu ke tempat dimana mereka dapat menerimanya... ini, Sariputta, disebut hilangnya peninggalan. (Sutra Surangama)
Hampir di setiap literatur agama memberi kisah tentang kedatangan Mesias, dan masing-masing literatur memberi gambaran sedikit berbeda tentang bagaimana kedatangannya. Semua janji moral, kerusakan sosial, dan semua janji Mesias yang akan datang, harus disadari bahwa semua literatur memprediksi peristiwa yang sam dengan cara sendiri. Diantaranya Mahdi, Kristus, Krishna, Shah-Bahram, Kalki, Maitreya, Muhammad, semua kisah seperti nubuat yang membawa berita kedatangan sosok pemimpin. 
Kalki avatar Wisnu
Yang paling signifikan tentang memahami Nubuat, banyak yang telah memberi gambaran tanggal atau kapan Mesias akan muncul. Seperti halnya Nubuatan yang diberikan Buddha, maka petunjuk ini membantu untuk memahami bagaimana Maitreya akan muncul ketika ajaran Buddha sempurna berusia 5000 tahun. 

Kalki Budha: Dunia Masuki Periode 5000 Tahun

Hindu mengharapkan munculnya Kalki Avatar, tak lama setelah awal Krita dan di akhir Zaman Kali. Tanggal yang tepat ketika zaman Kali berakhir dan kapan periode Krita dimulai tidak diketahui. Tetapi diperkirakan bahwa zaman Kali berakhir di siang hari pada awal Agustus 1943 M. Jika asumsi ini benar, maka tahun Buddha (5000 tahun) akan jatuh sekitar tahun 2486 Masehi. Menurut Buddha, Dharma akan menghilang 2500 tahun dimulai tahun 1957 Masehi, dan tak lama setelah 5 penghilangan, Maitreya akan datang. Penafsiran ini didukung dalam teks Buddha Cina kuno:
Para biarawan dan pencapai aliran (pengikut) akan menjadi kuat dalam persatuan mereka dengan Dharma selama 500 tahun setelah Sang Bhagavā Parinirvana. Dalam 500 tahun kedua mereka akan menjadi kuat dalam meditasi. Di periode ketiga, selama 500 tahun mereka akan menjadi kuat dalam pengetahuan. Periode 500 tahun keempat, mereka hanya akan sibuk dengan pemberian hadiah. Periode akhir atau seperlima dari 500 tahun, hanya akan melihat pertempuran dan menegur para biarawan dan pengikut. Dharma akan menjadi tidak terlihat (menghilang). (Abhidharmakosha, 4.12c. III. p. 41).
Umat Buddha mengharap Maitreya muncul setelah 2500 tahun berlalu, sekitar tahun 1957 M. Ada dua tanggal kapan seharusnya tahun itu dimulai, yaitu tahun 544 SM dan 483 SM. Jika menghitung 2500 tahun dari 544 SM, maka akan diperoleh tahun 1957 M, tapi jika menghitung 2500 tahun dari tahun 483 SM, kemunculan Maitreya ditahun 2017. Dalam Thoth (Essays I, Tablet 13:1) disebutkan bahwa awal generasi manusia telah dimulai 12000 tahun yang lalu (berakhir pada tahun 2017), setelah banjir Nuh. Setelah tahun 2017 (mencapai 12000 tahun) maka Zaman Keemasan (Golden Age) akan dimulai. Maitreya memilih tanggal ini sebagai akhir dari 12000 tahun sejarah manusia, jauh sebelum Dia tahu nubuat kemunculannya 2500 tahun setelah kematian Buddha. 

Referensi

Vishnu Purana, by Wilson, Horace, 2001
Indus Script and the Rg-Veda, by Egbert Richter-Ushanas, 1997
Kalki avatar of Visnu. Panjabi manuscript 255, iamge courtesy of Wikimedia Commons
 
Sumber :http://www.isains.com

Sains Jelaskan Bumi Berongga, Dunia Bawah Tanah Agharta

Sejak zaman dahulu, beberapa tradisi meyakini keberadaan kisah alam bawah tanah yang saat ini disebut-sebut sebagai rongga Bumi. Mitologi ini dikaitkan dengan Yunani Hades, Nordic Svartalfheim, Neraka, dan Yahudi Sheol. Ketika Isaac Newton mengusulkan hukum gravitasi, Edmund Halley (astronom Inggris) menyatakan bahwa bumi terdiri dari bola konsentris yang disebut Komet Halley, dimana bagian dalam Bumi mungkin memiliki kehidupan dan diterangi oleh materi bercahaya. Kemudian pada tahun 1818, seorang veteran perang tahun 1812 bernama John Cleves Symmes Jr, mulai memperkenalkan ide bola konsentris dalam interior Bumi. 
Mungkin, yang paling terkenal adalah novel Jules Verne berjudul "Journey to the Center of the Earth" yang ditulis pada tahun 1864. Kisah ini terinspirasi dari sebuah genre baru yang paling aneh, mengusung teori Bumi berongga dimana menurutnya Kutub Utara dianggap positif sedangkan interior Kutub Selatan dianggap negatif. Legenda Kutub Utara juga dikisahkan seorang pelaut Norwegia bernama Olaf Jansen, dimana sekoci Jansen berlayar melalui pintu masuk interior bumi di Kutub Utara. Selama bertahun-tahun, dia hidup bersama penduduk Agharta. 

Agharta, Legenda Negeri Dunia Bawah Tanah

Ide Bumi berongga muncul dalam mitos dan legenda berbagai literatur  dan budaya, legenda Yunani mengacu pada wilayah yang dikenal sebagai surga Hyperborea. Dimana penduduk Hyperborea menikmati kesehatan jauh lebih baik dan hidup selama 1000 tahun atau lebih tanpa mengalami penuaan. Legenda Cina dan Eskimo menceritakan pintu di Utara menuju dunia bawah tanah, mereka percaya alam bawah tanah merupakan surga dan sebagai tempat asal usul nenek moyang. Legenda Eskimo juga menyatakan bahwa surga bawah tanah sebagai tempat cahaya abadi dimana matahari tidak pernah terbenam. Dalam literatur Islam, disebut-sebut bahwa Dzulkarnaen telah menutup lubang dengan cara membangun dinding yang kokoh diwilayah Timur.
Alexander Agung dan Christopher Columbus telah mengisyaratkan benda submersible tak dikenal, teks-teks ini dikaitkan dengan St Bartholomew yang berisi detail luar biasa tentang masalah benda tak dikenal. Naskah Yunani asli berada di Wina dan Yerusalem, mungkin ditulis sejak abad ke-5, disebutkan: "Dan keluarlah sebuah roda dari jurang maut". Fragmen Latin berasal dari abad ke-6 juga menyebutkan: "Dan sebuha roda keluar dari jurang".
Agharta, kota bawah tanah yang dibangun Atlantis sebagai tempat pengungsi yang disebabkan oleh peperangan, dan teori Huguenin menyebutkan bahwa piring terbang meruapakan pesawat Atlantis yang dibawa ke Dunia Subterranean sebelum terjadinya bencana yang menenggelamkan Atlantis. Melalui lubang di kutub, pintu yang mampu membawa seseorang menuju ke wilayah lain di Walhalla, istana emas kota Shamballah, ibukota Agharta dunia bawah tanah. Migrasi orang-orang Atlantis ke dunia bawah sebelum kehancuran Atlantis yang disebut dalam mitologi Teutonik sebagai Gotterdamerung atau 'Twilight Of The Gods'.
Dunia Bawah Agharta
Beberapa mitos menceritakan sekelompok orang yang selamat dibawa oleh Nuh telah mengungsi didataran tinggi Brazil, disebut-sebut sebagai koloni Atlantis, dimana mereka membangun kota bawah tanah yang terhubung melalui terowongan untuk mencegah kehancuran yang disebabkan radioaktif dan banjir. Menurut catatan Plato, Atlantis tenggelam disebabkan serangkaian bencana sekitar 11,500 tahun yang lalu. Sekitar empat juta penduduk kehilangan nyawa, mereka yang lebih spiritual telah diperingatkan untuk segera melarikan diri ke Brasil, keturunan mereka masih tinggal di kota-kota bawah tanah.
Salah satu pemukim Jerman di Santa Catarina, Brasil, pernah menulis dan menerbitkan buku dalam bahasa Jerman tua, buku ini menggambarkan bumi berongga dengan matahari di tengahnya. Interior bumi disebutkan berpenghuni, bebas penyakit, ras berumur panjang dan memakan buah-buahan. Dunia bawah tanah ini terhubung melalui terowongan dipermukaan bumi, terbuka di Santa Catarina dan disekitar Brasil Selatan.
Penjelajah Rusia, Ferdinand Ossendowski pernah menulis sebuah buku berjudul 'Beasts, Men and Gods', disebutkan bahwa terowongan yang mengelilingi bumi berada dibawah Pasifik dan Samudra Atlantik yang dibangun penduduk dari peradaban pra-glasial Hyperborean yang berkembang didaerah kutub pada saat iklim masih tropis. Ras manusia ini memiliki kekuatan ilmiah dari suatu tatanan yang unggul, dan penemuan yang luar biasa, termasuk mesin terowongan yang saat ini belum terpecahkan. 
Mongolia dihiasi dengan pegunungan mengerikan dan dataran tinggi menyimpan misteri tak terbatas yang dijaga para Lama merah dan kuning. Para penguasa Lhasa dan Ourga menjaga misteri ini, para orang tua di perbatasan Amyil mengatakan sebuah legenda tua bahwa suku Mongolia berusaha melarikan diri dari Genghis Khan, mereka bersembunyi di negeri bawah tanah. Dan dekat Nogan Lake, terdapat pintu Soyota sebagai jalan memasuki kerajaan Agharta. Setelah melalui pintu ini, para biksu memotong lidahnya untuk mencegahnya berbicara tentang misteri dunia bawah, dimasa tuanya mereka kembali ke pintu masuk gua dan menghilang ke dunia bawah.
Lebih dari enam ribu tahun yang lalu, orang suci menghilang ke bumi disertai dengan suku orang dan tidak pernah kembali ke permukaan. Dunia bawah juga dikunjungi orang lain seperti Cakya-Muni, Undur-Ghengen Paspa, Baber dan lain-lain, tidak ada yang tahu dimana mereka menemukan pintu masuk, beberapa sumber mengatakan di Afghanistan, ataupun India.

Banyak penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, tetapi mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang kepala Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang berbunyi 'Pintu ini menuju ke Agharta'. Chang Chum Ungern mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk Raja Dunia Bawah, dia kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Kemudian Chang Chum ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.

Teori Bumi Berongga

Pada tahun 1869, dokter Cyrus Teed mengungkapkan hipotesis Bumi berongga, bahwa manusia hidup dipermukaan Bumi, dan alam berputar dalam interior Bumi berongga yang disebut Koreshanity. Kemudian Teed mendirikan sebuah kultus agama pseudo yang disebut persatuan Koreshan berdasarkan konsep kosmologis yang tidak biasa. Pada tahun 1913, Marshall B Gardner pernah menerbitkan sebuah buku berjudul "A Journey to the Earth’s Interior" mengklaim bahwa bagian dalam bumi berlubang dan memiliki matahari, menurutnya bagian dalam bumi bisa dilalui dari kutub utara dan selatan.
Teori bumi berongga juga dikaitkan dengan Hitler dan Nazi Jerman, Nazi meyakini praktek okultisme termasuk astrologi, ramalan Nostradamus, dan teori bumi berongga atau Hohlweltlehre. Menurut kisah, Nazi pernah mengirim sekelompok ekspedisi dibawah pimpinan seorang ahli sinar inframerah, Heinz Fischer. Mereka menuju ke pulau Rugen di Baltik pada bulan April 1942, dimana salah satu tujuan misi tersbut untuk memastikan keberadaan Bumi berongga dan memata-matai armada Inggris. Astronom Gerald S Kuiper melaporkan:
"Admiral dan Angkatan Udara Jerman berpikir mampu mencari keberadaan armada Inggris karena cekungan bumi akan memfasilitasi pengamatan jarak jauh dengan menggunakan sinar infra merah."
Admiral Richard E Byrd dari Angkatan Laut Amerika Serikat terbang ke Kutub Utara pada tahun 1926 dan ke Kutub Selatan pada tahun 1929. Dalam buku harian yang ditulis Byrd menceritakan bahwa dirinya memasuki interior bumi dan bepergian diatas pegunungan dengan pemandangan hijau. Setelah menyeberangi danau bawah tanah dan sungai, dia menemukan kehidupan yang menyerupai hewan prasejarah, menemukan kota dan peradaban yang makmur dalam rongga Bumi.
Pada awal tahun 1939, ekspedisi kapal selam Nazi berhasil mengeksplorasi wilayah yang belum dipetakan di Antartika. New Swabia (Neuschwabenland), merupakan nama kartografi wilayah Antartika, diduga koloni Nazi pernah didirikan diwilayah ini. Pulau Rothschild sepanjang 39 kilometer tertutup es juga diduga berada di Antartika. Sementara menurut Rodney Cluff mengakui bahwa dirinya memmpunyai salinan surat yang diduga dikirim dari Karl Unger kapal U-boat 209 dipimpin Heinrich Brodda, disebutkan bahwa mereka telah mencapai alam bawah.
Setahun setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, Admiral Richard E Byrd dikabarkan memimpin 4000 pasukan militer AS, Inggris dan Australia untuk menginvasi wilayah Nazi di Antartika. Pada tanggal 5 Maret 1947 surat kabar El Mercurio, Santiago - Chili, menerbitkan artikel yang mengutip ucapan Byrd dalam sebuah wawancara dengan Lee van Atta 'On Board the Mount Olympus on the High Seas':
"....Admiral Byrd menyatakan bahwa hari ini dianggap penting bagi Amerika Serikat untuk memulai langkah-langkah pertahanan langsung terhadap wilayah permusuhan. Selain itu, Byrd menyatakan bahwa dia tidak ingin terlalu menakut-nakuti orang, tetapi kenyataan pahit bahwa dalam kasus perang baru daratan Amerika Serikat akan diserang oleh benda terbang yang mampu terbang dari kutub ke kutub dengan kecepatan luar biasa."

Bumi Berongga, Menurut Sains Adalah Porositas Bumi

Pada bulan Juni 2011, Peter Lindberg, Dennis Asberg dan tim Ocean X, menemukan anomali Laut Baltik dengan formasi batuan melingkar 60 meter didasar laut. Formasi ini bersandar pada pilar dan mencakup struktur yang tampilannya mirip dengan tangga, mengarah ke lubang yang gelap. Menurut ilmuwan, kemungkinan besar anomali ini merupakan formasi geologi alami. Tetapi anomali Laut Baltik mengganggu dan menonaktifkan semua peralatan elektronik. Kemudian spekulasi mulai bermunculan menyatakan bahwa struktur ini sebagai perangkat anti kapal selam Nazi ketika Perang Dunia II, dan ada yang menyebutnya sebagai piring terbang.
Menurut geologi modern, mereka mengaitkan legenda bumi berongga dengan porositas atau poros Bumi. Interior bumi berongga seperti sendok, gua bawah tanah dan evolusi porositas menentukan berbagai ukuran rongga. Porositas absolut merupakan total dari semua ruang kosong yang ada di interior bumi, kekosongan ruang dinyatakan sebagai persentase. Eksploitasi sumber daya alam seperti air dan minyak bumi tergantung pada sifat-sifat porositas, diaman semuai ini merupakan rasio volume void dengan total volume material.
Porositas merupakan kapasitas penyimpanan bahan geologi, secara tidak langsung Bumi hampa, sebagaimana ditentukan melalui retakan dan patahan yang merupakan bagian dari fungsi tekanan geologi.
Seperti yang telah dibahas dalam artikel terdahulu, reservoir air tiga kali volume samudra dunia berada dibawah permukaan bumi. Sementara dalam buku Jules Verne pernah menuliskan tentang lautan luas jauh didalam perut Bumi. Steve Jacobsen dari Northwestern University mengatakan, bahwa air yang tersembunyi mungkin berfungsi sebagai penyangga lautan dipermukaan bumi, hal ini menjelaskan mengapa jumlahnya sama selama jutaan tahun. Dia juga ingin mengetahui, apakah lautan dibawah permukaan bumi keseluruhannya sebagai penyangga, dan rongga Bumi bertindak seperti pompa untuk menjaga aliran air dan mengaktifkan proses geologi di permukaan seperti gempa bumi atau letusan gunung berapi.
Dalam kajian teori relativitas umum Einstein, gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu. Akibatnya, jika sebuah objek mengalami pembalikan gravitasi dengan melewati pusat berrongga bumi, bisa juga mengalami pembalikan ruang-waktu, melalui waktu ke masa lalu pada zona ruang relativitas. Dalam eksperimen fisika Twin Paradox, pikiran manusia manusia mampu berjalan hingga ke ruang angkasa, dan juga menemukan dunia kembar identik yang berada dibawah Bumi. 

Referensi

Sumber :http://www.isains.com

Siapakah Kaum Ad, Ras Raksasa Penguasa Dunia Yang Dimusnahkan?

Seorang Raja besar pernah hidup dan membawa pengaruh besar terhadap peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin Ad'. Dia penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan 'Adites' berasal dari nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham.
Adites mungkin adalah manusia Atlantis atau 'Ad-lantis'. Menurut Lenormant dan Chevallier dalam bukunya 'Ancient History of the East' disebutkan bahwa mereka telah dibentuk seorang raja dan dari mana asal usul mereka yang diberikan kehidupan selama beberapa abad, kaum Ad diduga berasal dari timur laut.
Dia menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan hidup selama 1200 tahun. Setelah kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah berturut-turut di kerajaan Adites. Pada saat kedua turunan Ad memimpin seribu suku yang masing-masing terdiri dari beberapa ribu pria, maka terjadi penaklukan besar dikaitkan dengan penundukan Shedad. Semua orang-orang Saudi dan Irak migrasi dari Kanaan, mereka berdiri di Suriah dan invasi Mesir juga dikaitkan dengan ekspedisi Shedad.

Kaum Ad Adalah Bangsa Ad-lantis (Atlantis)

Shedad telah membangun istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa dan dikelilingi oleh taman yang megah, sebuah istana yang disebut Irem. Istana itu dibangun Shedad dan disebutkan telah meniru keindahan surga di langit. Dengan kata lain, seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno, memuja matahari, menaklukkan ras dan sebagai bangsa yang pertama kali menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya mencoba untuk membuat sebuah istana dan taman Eden. 
Adites diingat orang Arab sebagai ras besar dan beradab, digambarkan sebagai laki-laki bertubuh raksasa, kekuatan ras-nya mampu memindahkan blok besar batu. Ras mereka merupakan arsitek dan pembangun, mengangkat monumen kekuasaan, sehingga orang-orang Arab saat ini masih ada yang menyebut sisa reruntuhan situs sebagai 'Bangunan Adites'. 
Dalam kiasan Alquran, mereka mendirikan bangunan ditempat-tempat yang tinggi dan penggunaannya sia-sia. Gambaran ini membuktikan bahwa mereka penyembahan berhala dan dianggap telah meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang. Kemajuan material bersekutu dengan kebejatan moral yang besar dan ritual cabul. 
Bangsa Adites pertama telah punah akibat banjir besar dan diteruskan oleh ras Adite kedua. Mungkin mereka telah lolos dari banjir besar Nuh, dimana pusat kekuasaan selanjutnya berada di Sheba dan bertahan selama seribu tahun. Adites digambarkan pada monumen Mesir sebagai ras merah, kuil besar mereka adalah piramida Mesir. Bangunan mereka memiliki serambi bertiang dengan kolom berselubung berhiaskan emas atau perak. Pada ornamen dan kerangka pintu diletakkan piring emas dengan batu mulia.
Pantagruel, kaum Ad, raksasa
Adites menyembah Dewa orang-orang Fenisia tapi ada sedikit perubahan, agama mereka mengutamakan matahari dimana awalnya agama tanpa gambar, tanpa penyembahan berhala, dan tanpa imamat. Kaum Ad menyembah matahari dari puncak piramida Mesir dan percaya pada keabadian jiwa. Ada kemiripan tradisi ini dengan budaya Atlantis, Kekaisaran Etiopia yang pada  awal sejarah menguasai dari Kaukasus hingga ke Samudera Hindia, dari pantai Mediterania hingga ke Sungai Gangga, mereka merupakan Kekaisaran dari Dionysos yang juga sama dengan Kerajaan Ad-lantis. 
El Eldrisi adalah bahasa kaum Ad, bahasa lisan paling lembut dan manis yang masih digunakan sampai hari ini dikalangan orang Arab Mahrah di Timur Saudi. Dewa Thoth dari Mesir adalah dewa asing, bukan dibawa tradisi asli Mesir dan orang yang menemukannya disebut At-Hothes. Keturunan Indo Eropa yang disebut Ras Arya, dalam bahasa Sansekerta disebut 'Adim' yang berarti pertama. 
Menurut literatur Hindu, manusia pertama adalah Ad-ima dan istrinya Heva, mereka berdiam diatas sebuah pulau yang disebut Ceylon. Keduanya meninggalkan pulau dan mencapai daratan besar, komunikasi mereka dengan tanah kelahiran akhirnya terputus. 
Kaum Ad menandakan pertama, orang Persia menyebut manusia pertama sebagai 'Ad-amah' dan 'Adon' adalah salah satu nama Allah yang Agung dikalangan bangsa Fenisia, karena sebutan itu berasal nama Dewa Yunani 'Ad-Onis'. Sementara 'Arv-ad' dalam Genesis juga sama dengan 'Ar-Ad' dari Etiopia yang saat ini dikenal sebagai 'Ru-Ad'. Sebenarnya, semua ini merupakan serangkaian kota yang terhubung sepanjang 12 mil di sepanjang pantai yang penuhi reruntuhan paling besar dan batu raksasa.

Referensi


  • Ancient History of the East, Lenormant dan Chevallier
  • The Antediluvian World, by Ignatius Donnelly, 1882
  • Illustration of Pantagruel for the Fourth Book in the Pantagruel and Gargantua series by Gustave Dore (1832–1883), image courtesy of Wikimedia Commons.
Sumber: http://www.isains.com