Thursday, March 3, 2016
Ramalan Kalki Budha, Pertempuran Akhir Zaman Setelah 2017?
Dalam literatur Hindu, teks Purana menyebutkan bahwa Kalki adalah
awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yang terakhir, disebutkan akan datang
pada akhir zaman Kaliyuga, sebuah zaman kegelapan dan kehancuran. Kalki
seringkali dipakai dalam metafora kekekalan dan waktu, seperti halnya
beberapa tradisi dan literatur yang membawa keyakinan dan pemikiran
mengenai kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa Kalki muncul.
Kalki dalam Hindu digambarkan sebagai Awatara yang mengendarai kuda
putih dan dilukiskan bagai kuda bersayap, memiliki pedang berkilat yang
digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali,
kemudian menegakkan kembali Dharma dan memulai zaman yang baru. Dalam
bahasa Hindi, Kalki Avatar berarti inkarnasi di masa depan.
Kedatangan Mesias Dalam Teks Kalki Budha
Kalki merupakan suatu kiasan dari kata 'kekekalan' atau 'waktu', dimana
asal mula nama diperkirakan berasal dari kata 'Kalka' yang berarti
'kotor, busuk, atau jahat'. Kalki bermakna 'Penghancur Kejahatan atau
Kekacauan, Penghancur Kegelapan, atau Sang Pembasmi Kebodohan'. Dalam
literatur Buddhis tradisi Kalachakra, disebutkan 25 penguasa Shambhala
memegang gelar Kalki, Kulika atau Raja Kalki. Selama Vaishakha, dua
minggu pertama Shukla Paksha didedikasikan untuk 15 dewa dengan setiap
hari untuk dewa berbeda. Hari ke-12 adalah Vaishakha Dwadashi dan
didedikasikan untuk Madhava, nama lain untuk Kalki.
Pada periode itu, saudara-saudara, akan muncul Maitreya di dunia, sepenuhnya tercerahkan, penuh limpahan kebijaksanaan dan kebaikan, senang, diisi dengan pengetahuan tentang dunia, tak tertandingi sebagai panduan manusia yang mau dipimpin, seorang guru untuk dewa dan manusia, Buddha, sama seperti aku sekarang. Dia, dirinya sendiri, benar-benar akan mengetahui dan melihat, karena yang berhadapan, alam semesta ini, dengan dunia yang berasal dari roh, dia Brahma dan Maras, dan dunia ini dari petapa dan Brahmana, para pangeran dan masyarakat, bahkan aku sekarang, benar-benar mengetahui dan melihat mereka. (Digha Nikaya, 26)
Setelah kematianku, pertama akan terjadi 5 penghilangan. Dan apa saja 5 penghilangan itu? Hilangnya pencapaian, hilangnya metode (ketidakmampuan untuk berlatih kebijaksanaan, wawasan dan empat kemurnian kebiasaan moral), hilangnya belajar (hilangnya orang-orang yang mengikuti Dharma), hilangnya simbol (bentuk lahiriah, jubah dan praktek Buddhisme), hilangnya relik (peninggalan)...Kemudian ketika masa Buddha sempurna 5000 tahun, peninggalan, tidak menerima hormat dan kehormatan akan berlalu ke tempat dimana mereka dapat menerimanya... ini, Sariputta, disebut hilangnya peninggalan. (Sutra Surangama)
Hampir di setiap literatur agama memberi kisah tentang kedatangan
Mesias, dan masing-masing literatur memberi gambaran sedikit berbeda
tentang bagaimana kedatangannya. Semua janji moral, kerusakan sosial,
dan semua janji Mesias yang akan datang, harus disadari bahwa semua
literatur memprediksi peristiwa yang sam dengan cara sendiri.
Diantaranya Mahdi, Kristus, Krishna, Shah-Bahram, Kalki, Maitreya, Muhammad, semua kisah seperti nubuat yang membawa berita kedatangan sosok pemimpin.
Yang paling signifikan tentang memahami Nubuat, banyak yang telah memberi gambaran tanggal atau kapan Mesias
akan muncul. Seperti halnya Nubuatan yang diberikan Buddha, maka
petunjuk ini membantu untuk memahami bagaimana Maitreya akan muncul
ketika ajaran Buddha sempurna berusia 5000 tahun.
Kalki Budha: Dunia Masuki Periode 5000 Tahun
Hindu mengharapkan munculnya Kalki Avatar, tak lama setelah awal Krita
dan di akhir Zaman Kali. Tanggal yang tepat ketika zaman Kali berakhir
dan kapan periode Krita dimulai tidak diketahui. Tetapi diperkirakan
bahwa zaman Kali berakhir di siang hari pada awal Agustus 1943 M. Jika
asumsi ini benar, maka tahun Buddha (5000 tahun) akan jatuh sekitar
tahun 2486 Masehi. Menurut Buddha, Dharma akan menghilang 2500 tahun
dimulai tahun 1957 Masehi, dan tak lama setelah 5 penghilangan, Maitreya
akan datang. Penafsiran ini didukung dalam teks Buddha Cina kuno:
Para biarawan dan pencapai aliran (pengikut) akan menjadi kuat dalam persatuan mereka dengan Dharma selama 500 tahun setelah Sang Bhagavā Parinirvana. Dalam 500 tahun kedua mereka akan menjadi kuat dalam meditasi. Di periode ketiga, selama 500 tahun mereka akan menjadi kuat dalam pengetahuan. Periode 500 tahun keempat, mereka hanya akan sibuk dengan pemberian hadiah. Periode akhir atau seperlima dari 500 tahun, hanya akan melihat pertempuran dan menegur para biarawan dan pengikut. Dharma akan menjadi tidak terlihat (menghilang). (Abhidharmakosha, 4.12c. III. p. 41).
Umat Buddha mengharap Maitreya muncul setelah 2500 tahun berlalu,
sekitar tahun 1957 M. Ada dua tanggal kapan seharusnya tahun itu
dimulai, yaitu tahun 544 SM dan 483 SM. Jika menghitung 2500 tahun dari
544 SM, maka akan diperoleh tahun 1957 M, tapi jika menghitung 2500
tahun dari tahun 483 SM, kemunculan Maitreya ditahun 2017. Dalam Thoth
(Essays I, Tablet 13:1) disebutkan bahwa awal generasi manusia telah
dimulai 12000 tahun yang lalu (berakhir pada tahun 2017), setelah banjir
Nuh. Setelah tahun 2017 (mencapai 12000 tahun) maka Zaman Keemasan
(Golden Age) akan dimulai. Maitreya memilih tanggal ini sebagai akhir
dari 12000 tahun sejarah manusia, jauh sebelum Dia tahu nubuat
kemunculannya 2500 tahun setelah kematian Buddha.
Referensi
Vishnu Purana, by Wilson, Horace, 2001
Indus Script and the Rg-Veda, by Egbert Richter-Ushanas, 1997
Kalki avatar of Visnu. Panjabi manuscript 255, iamge courtesy of Wikimedia Commons
Sumber :http://www.isains.com
Sains Jelaskan Bumi Berongga, Dunia Bawah Tanah Agharta
Sejak zaman dahulu, beberapa tradisi meyakini keberadaan kisah alam
bawah tanah yang saat ini disebut-sebut sebagai rongga Bumi. Mitologi
ini dikaitkan dengan Yunani Hades, Nordic Svartalfheim, Neraka, dan
Yahudi Sheol. Ketika Isaac Newton mengusulkan hukum gravitasi, Edmund
Halley (astronom Inggris) menyatakan bahwa bumi terdiri dari bola
konsentris yang disebut Komet Halley, dimana bagian dalam Bumi mungkin
memiliki kehidupan dan diterangi oleh materi bercahaya. Kemudian pada
tahun 1818, seorang veteran perang tahun 1812 bernama John Cleves Symmes
Jr, mulai memperkenalkan ide bola konsentris dalam interior Bumi.
Mungkin, yang paling terkenal adalah novel Jules Verne berjudul "Journey
to the Center of the Earth" yang ditulis pada tahun 1864. Kisah ini
terinspirasi dari sebuah genre baru yang paling aneh, mengusung teori Bumi berongga
dimana menurutnya Kutub Utara dianggap positif sedangkan interior Kutub
Selatan dianggap negatif. Legenda Kutub Utara juga dikisahkan seorang
pelaut Norwegia bernama Olaf Jansen, dimana sekoci Jansen berlayar
melalui pintu masuk interior bumi di Kutub Utara. Selama bertahun-tahun,
dia hidup bersama penduduk Agharta.
Agharta, Legenda Negeri Dunia Bawah Tanah
Ide Bumi berongga muncul dalam mitos dan legenda berbagai
literatur dan budaya, legenda Yunani mengacu pada wilayah yang dikenal
sebagai surga Hyperborea. Dimana penduduk Hyperborea menikmati kesehatan
jauh lebih baik dan hidup selama 1000 tahun atau lebih tanpa mengalami
penuaan. Legenda Cina dan Eskimo menceritakan pintu di Utara menuju
dunia bawah tanah, mereka percaya alam bawah tanah merupakan surga dan
sebagai tempat asal usul nenek moyang. Legenda Eskimo juga menyatakan
bahwa surga bawah tanah sebagai tempat cahaya abadi dimana matahari
tidak pernah terbenam. Dalam literatur Islam, disebut-sebut bahwa
Dzulkarnaen telah menutup lubang dengan cara membangun dinding yang
kokoh diwilayah Timur.
Alexander Agung dan Christopher Columbus telah mengisyaratkan benda submersible tak dikenal, teks-teks ini dikaitkan dengan St Bartholomew yang berisi detail luar biasa tentang masalah benda tak dikenal. Naskah Yunani asli berada di Wina dan Yerusalem, mungkin ditulis sejak abad ke-5, disebutkan: "Dan keluarlah sebuah roda dari jurang maut". Fragmen Latin berasal dari abad ke-6 juga menyebutkan: "Dan sebuha roda keluar dari jurang".
Agharta, kota bawah tanah yang dibangun Atlantis sebagai tempat
pengungsi yang disebabkan oleh peperangan, dan teori Huguenin
menyebutkan bahwa piring terbang meruapakan pesawat Atlantis yang dibawa
ke Dunia Subterranean sebelum terjadinya bencana yang menenggelamkan
Atlantis. Melalui lubang di kutub, pintu yang mampu membawa seseorang
menuju ke wilayah lain di Walhalla, istana emas kota Shamballah, ibukota
Agharta dunia bawah tanah. Migrasi orang-orang Atlantis ke dunia bawah
sebelum kehancuran Atlantis yang disebut dalam mitologi Teutonik sebagai
Gotterdamerung atau 'Twilight Of The Gods'.
Beberapa mitos menceritakan sekelompok orang yang selamat dibawa oleh
Nuh telah mengungsi didataran tinggi Brazil, disebut-sebut sebagai
koloni Atlantis, dimana mereka membangun kota bawah tanah yang terhubung
melalui terowongan untuk mencegah kehancuran yang disebabkan radioaktif
dan banjir. Menurut catatan Plato, Atlantis tenggelam disebabkan
serangkaian bencana sekitar 11,500 tahun yang lalu. Sekitar empat juta
penduduk kehilangan nyawa, mereka yang lebih spiritual telah
diperingatkan untuk segera melarikan diri ke Brasil, keturunan mereka
masih tinggal di kota-kota bawah tanah.
Salah satu pemukim Jerman di Santa Catarina, Brasil, pernah menulis dan
menerbitkan buku dalam bahasa Jerman tua, buku ini menggambarkan bumi
berongga dengan matahari di tengahnya. Interior bumi disebutkan
berpenghuni, bebas penyakit, ras berumur panjang dan memakan
buah-buahan. Dunia bawah tanah ini terhubung melalui terowongan
dipermukaan bumi, terbuka di Santa Catarina dan disekitar Brasil
Selatan.
Penjelajah Rusia, Ferdinand Ossendowski pernah menulis sebuah buku
berjudul 'Beasts, Men and Gods', disebutkan bahwa terowongan yang
mengelilingi bumi berada dibawah Pasifik dan Samudra Atlantik yang
dibangun penduduk dari peradaban pra-glasial Hyperborean yang berkembang
didaerah kutub pada saat iklim masih tropis. Ras manusia ini memiliki
kekuatan ilmiah dari suatu tatanan yang unggul, dan penemuan yang luar
biasa, termasuk mesin terowongan yang saat ini belum terpecahkan.
Mongolia dihiasi dengan pegunungan mengerikan dan dataran tinggi menyimpan misteri tak terbatas yang dijaga para Lama merah dan kuning. Para penguasa Lhasa dan Ourga menjaga misteri ini, para orang tua di perbatasan Amyil mengatakan sebuah legenda tua bahwa suku Mongolia berusaha melarikan diri dari Genghis Khan, mereka bersembunyi di negeri bawah tanah. Dan dekat Nogan Lake, terdapat pintu Soyota sebagai jalan memasuki kerajaan Agharta. Setelah melalui pintu ini, para biksu memotong lidahnya untuk mencegahnya berbicara tentang misteri dunia bawah, dimasa tuanya mereka kembali ke pintu masuk gua dan menghilang ke dunia bawah.
Lebih dari enam ribu tahun yang lalu, orang suci menghilang ke bumi
disertai dengan suku orang dan tidak pernah kembali ke permukaan. Dunia
bawah juga dikunjungi orang lain seperti Cakya-Muni, Undur-Ghengen
Paspa, Baber dan lain-lain, tidak ada yang tahu dimana mereka menemukan
pintu masuk, beberapa sumber mengatakan di Afghanistan, ataupun India.
Banyak penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, tetapi mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang kepala Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang berbunyi 'Pintu ini menuju ke Agharta'. Chang Chum Ungern mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk Raja Dunia Bawah, dia kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Kemudian Chang Chum ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.
Banyak penguasa Ourga dan Lhasa mengirim duta kepada Raja Dunia Bawah, tetapi mereka tidak bisa menghubunginya. Tetapi seorang kepala Tibet, setelah pertempuran dengan Olets, datang ke sebuah gua dan menuliskan prasasti yang berbunyi 'Pintu ini menuju ke Agharta'. Chang Chum Ungern mengirim Pangeran Pounzig sebagai duta besar untuk Raja Dunia Bawah, dia kembali dengan surat yang ditujukan untuk Dalai Lama Lhasa. Kemudian Chang Chum ingin mengirim surat untuk kedua kalinya, tapi duta itu tidak pernah kembali.
Teori Bumi Berongga
Pada tahun 1869, dokter Cyrus Teed mengungkapkan hipotesis Bumi
berongga, bahwa manusia hidup dipermukaan Bumi, dan alam berputar dalam
interior Bumi berongga yang disebut Koreshanity. Kemudian Teed
mendirikan sebuah kultus agama pseudo yang disebut persatuan Koreshan
berdasarkan konsep kosmologis yang tidak biasa. Pada tahun 1913,
Marshall B Gardner pernah menerbitkan sebuah buku berjudul "A Journey to
the Earth’s Interior" mengklaim bahwa bagian dalam bumi berlubang dan
memiliki matahari, menurutnya bagian dalam bumi bisa dilalui dari kutub
utara dan selatan.
Teori bumi berongga juga dikaitkan dengan Hitler dan Nazi Jerman, Nazi
meyakini praktek okultisme termasuk astrologi, ramalan Nostradamus, dan
teori bumi berongga atau Hohlweltlehre. Menurut kisah, Nazi pernah
mengirim sekelompok ekspedisi dibawah pimpinan seorang ahli sinar
inframerah, Heinz Fischer. Mereka menuju ke pulau Rugen di Baltik pada
bulan April 1942, dimana salah satu tujuan misi tersbut untuk memastikan
keberadaan Bumi berongga dan memata-matai armada Inggris. Astronom
Gerald S Kuiper melaporkan:
"Admiral dan Angkatan Udara Jerman berpikir mampu mencari keberadaan armada Inggris karena cekungan bumi akan memfasilitasi pengamatan jarak jauh dengan menggunakan sinar infra merah."
Admiral Richard E Byrd dari Angkatan Laut Amerika Serikat terbang ke
Kutub Utara pada tahun 1926 dan ke Kutub Selatan pada tahun 1929. Dalam
buku harian yang ditulis Byrd menceritakan bahwa dirinya memasuki
interior bumi dan bepergian diatas pegunungan dengan pemandangan hijau.
Setelah menyeberangi danau bawah tanah dan sungai, dia menemukan
kehidupan yang menyerupai hewan prasejarah, menemukan kota dan peradaban
yang makmur dalam rongga Bumi.
Pada awal tahun 1939, ekspedisi kapal selam Nazi berhasil mengeksplorasi
wilayah yang belum dipetakan di Antartika. New Swabia
(Neuschwabenland), merupakan nama kartografi wilayah Antartika, diduga
koloni Nazi pernah didirikan diwilayah ini. Pulau Rothschild sepanjang
39 kilometer tertutup es juga diduga berada di Antartika. Sementara
menurut Rodney Cluff mengakui bahwa dirinya memmpunyai salinan surat
yang diduga dikirim dari Karl Unger kapal U-boat 209 dipimpin Heinrich
Brodda, disebutkan bahwa mereka telah mencapai alam bawah.
Setahun setelah Perang Dunia II, pada tahun 1947, Admiral Richard E Byrd
dikabarkan memimpin 4000 pasukan militer AS, Inggris dan Australia
untuk menginvasi wilayah Nazi di Antartika. Pada tanggal 5 Maret 1947
surat kabar El Mercurio, Santiago - Chili, menerbitkan artikel yang
mengutip ucapan Byrd dalam sebuah wawancara dengan Lee van Atta 'On
Board the Mount Olympus on the High Seas':
"....Admiral Byrd menyatakan bahwa hari ini dianggap penting bagi Amerika Serikat untuk memulai langkah-langkah pertahanan langsung terhadap wilayah permusuhan. Selain itu, Byrd menyatakan bahwa dia tidak ingin terlalu menakut-nakuti orang, tetapi kenyataan pahit bahwa dalam kasus perang baru daratan Amerika Serikat akan diserang oleh benda terbang yang mampu terbang dari kutub ke kutub dengan kecepatan luar biasa."
Bumi Berongga, Menurut Sains Adalah Porositas Bumi
Pada bulan Juni 2011, Peter Lindberg, Dennis Asberg dan tim Ocean X,
menemukan anomali Laut Baltik dengan formasi batuan melingkar 60 meter
didasar laut. Formasi ini bersandar pada pilar dan mencakup struktur
yang tampilannya mirip dengan tangga, mengarah ke lubang yang gelap.
Menurut ilmuwan, kemungkinan besar anomali ini merupakan formasi geologi
alami. Tetapi anomali Laut Baltik mengganggu dan menonaktifkan semua
peralatan elektronik. Kemudian spekulasi mulai bermunculan menyatakan
bahwa struktur ini sebagai perangkat anti kapal selam Nazi ketika Perang
Dunia II, dan ada yang menyebutnya sebagai piring terbang.
Menurut geologi modern, mereka mengaitkan legenda bumi berongga dengan
porositas atau poros Bumi. Interior bumi berongga seperti sendok, gua
bawah tanah dan evolusi porositas menentukan berbagai ukuran rongga.
Porositas absolut merupakan total dari semua ruang kosong yang ada di
interior bumi, kekosongan ruang dinyatakan sebagai persentase.
Eksploitasi sumber daya alam seperti air dan minyak bumi tergantung pada
sifat-sifat porositas, diaman semuai ini merupakan rasio volume void
dengan total volume material.
Porositas merupakan kapasitas penyimpanan bahan geologi, secara tidak langsung Bumi hampa, sebagaimana ditentukan melalui retakan dan patahan yang merupakan bagian dari fungsi tekanan geologi.
Seperti yang telah dibahas dalam artikel terdahulu, reservoir air tiga kali volume samudra dunia berada dibawah permukaan bumi.
Sementara dalam buku Jules Verne pernah menuliskan tentang lautan luas
jauh didalam perut Bumi. Steve Jacobsen dari Northwestern University
mengatakan, bahwa air yang tersembunyi mungkin berfungsi sebagai
penyangga lautan dipermukaan bumi, hal ini menjelaskan mengapa jumlahnya
sama selama jutaan tahun. Dia juga ingin mengetahui, apakah lautan
dibawah permukaan bumi keseluruhannya sebagai penyangga, dan rongga Bumi
bertindak seperti pompa untuk menjaga aliran air dan mengaktifkan
proses geologi di permukaan seperti gempa bumi atau letusan gunung
berapi.
Dalam kajian teori relativitas umum Einstein,
gravitasi adalah kelengkungan ruang-waktu. Akibatnya, jika sebuah objek
mengalami pembalikan gravitasi dengan melewati pusat berrongga bumi,
bisa juga mengalami pembalikan ruang-waktu, melalui waktu ke masa lalu
pada zona ruang relativitas. Dalam eksperimen fisika Twin Paradox,
pikiran manusia manusia mampu berjalan hingga ke ruang angkasa, dan juga
menemukan dunia kembar identik yang berada dibawah Bumi.
Referensi
- Journey to the Center of the Earth, by Jules Verne, Dover Thrift Editions, March 2005
- The Secret Lost Diary of Admiral Richard E Byrd and The Phantom of the Poles, by Admiral Richard E Byrd, Global Communications, November 2012
- A Journey to the Earth's Interior, by Marshall B Gardner, Health Research, June 1974
- Beasts, Men, and Gods, by Ferdinand Ossendowski, CreateSpace Independent Publishing Platform, September 2013
- New Evidence for Oceans of Water Deep in the Earth, 12 June 2014, by Northwestern University. Journal Ref: Dehydration melting at the top of the lower mantle. Science, 2014.
- Mercator north pole 1595, public domain via Wikimedia Commons
Siapakah Kaum Ad, Ras Raksasa Penguasa Dunia Yang Dimusnahkan?
Seorang Raja besar pernah hidup dan membawa pengaruh besar terhadap
peradaban terdahulu, dia disebut 'Shedd Ad Ben Ad' atau 'Shed Ad bin
Ad'. Dia penduduk pertama negara Arab yang dikenal dengan sebutan
'Adites' berasal dari nenek moyang mereka yang disebut kaum Ad, cucu Ham.
Adites mungkin adalah manusia Atlantis
atau 'Ad-lantis'. Menurut Lenormant dan Chevallier dalam bukunya
'Ancient History of the East' disebutkan bahwa mereka telah dibentuk
seorang raja dan dari mana asal usul mereka yang diberikan kehidupan
selama beberapa abad, kaum Ad diduga berasal dari timur laut.
Dia menikahi seribu wanita, memiliki empat ribu anak dan hidup selama
1200 tahun. Setelah kematiannya, anaknya Shadid dan Shedad memerintah
berturut-turut di kerajaan Adites. Pada saat kedua turunan Ad memimpin
seribu suku yang masing-masing terdiri dari beberapa ribu pria, maka
terjadi penaklukan besar dikaitkan dengan penundukan Shedad. Semua
orang-orang Saudi dan Irak migrasi dari Kanaan, mereka berdiri di Suriah
dan invasi Mesir juga dikaitkan dengan ekspedisi Shedad.
Kaum Ad Adalah Bangsa Ad-lantis (Atlantis)
Shedad telah membangun istana yang dihiasi dengan kolam yang luar biasa
dan dikelilingi oleh taman yang megah, sebuah istana yang disebut Irem.
Istana itu dibangun Shedad dan disebutkan telah meniru keindahan surga
di langit. Dengan kata lain, seorang Raja besar dan kuat di zaman kuno,
memuja matahari, menaklukkan ras dan sebagai bangsa yang pertama kali
menyerbu Arab. Mereka adalah bangsa Ad-lantis, dimana Raja-nya mencoba
untuk membuat sebuah istana dan taman Eden.
Adites diingat orang Arab sebagai ras besar dan beradab, digambarkan
sebagai laki-laki bertubuh raksasa, kekuatan ras-nya mampu memindahkan
blok besar batu. Ras mereka merupakan arsitek dan pembangun, mengangkat
monumen kekuasaan, sehingga orang-orang Arab saat ini masih ada yang
menyebut sisa reruntuhan situs sebagai 'Bangunan Adites'.
Dalam kiasan Alquran, mereka mendirikan bangunan ditempat-tempat yang tinggi dan penggunaannya sia-sia. Gambaran ini membuktikan bahwa mereka penyembahan berhala dan dianggap telah meyakini ajaran Sabaeism atau Dewa-dewa Bintang. Kemajuan material bersekutu dengan kebejatan moral yang besar dan ritual cabul.
Bangsa Adites pertama telah punah akibat banjir besar dan diteruskan oleh ras Adite kedua. Mungkin mereka telah lolos dari banjir besar Nuh,
dimana pusat kekuasaan selanjutnya berada di Sheba dan bertahan selama
seribu tahun. Adites digambarkan pada monumen Mesir sebagai ras merah,
kuil besar mereka adalah piramida Mesir.
Bangunan mereka memiliki serambi bertiang dengan kolom berselubung
berhiaskan emas atau perak. Pada ornamen dan kerangka pintu diletakkan
piring emas dengan batu mulia.
Adites menyembah Dewa orang-orang Fenisia tapi ada sedikit perubahan,
agama mereka mengutamakan matahari dimana awalnya agama tanpa gambar,
tanpa penyembahan berhala, dan tanpa imamat. Kaum Ad menyembah matahari dari puncak piramida Mesir
dan percaya pada keabadian jiwa. Ada kemiripan tradisi ini dengan
budaya Atlantis, Kekaisaran Etiopia yang pada awal sejarah menguasai
dari Kaukasus hingga ke Samudera Hindia, dari pantai Mediterania hingga
ke Sungai Gangga, mereka merupakan Kekaisaran dari Dionysos yang juga
sama dengan Kerajaan Ad-lantis.
El Eldrisi adalah bahasa kaum Ad, bahasa lisan paling lembut dan
manis yang masih digunakan sampai hari ini dikalangan orang Arab Mahrah
di Timur Saudi. Dewa Thoth dari Mesir adalah dewa asing, bukan dibawa
tradisi asli Mesir dan orang yang menemukannya disebut At-Hothes.
Keturunan Indo Eropa yang disebut Ras Arya, dalam bahasa Sansekerta
disebut 'Adim' yang berarti pertama.
Menurut literatur Hindu, manusia pertama adalah Ad-ima dan istrinya Heva, mereka berdiam diatas sebuah pulau yang disebut Ceylon. Keduanya meninggalkan pulau dan mencapai daratan besar, komunikasi mereka dengan tanah kelahiran akhirnya terputus.
Kaum Ad
menandakan pertama, orang Persia menyebut manusia pertama sebagai
'Ad-amah' dan 'Adon' adalah salah satu nama Allah yang Agung dikalangan
bangsa Fenisia, karena sebutan itu berasal nama Dewa Yunani 'Ad-Onis'.
Sementara 'Arv-ad' dalam Genesis juga sama dengan 'Ar-Ad' dari Etiopia
yang saat ini dikenal sebagai 'Ru-Ad'. Sebenarnya, semua ini merupakan
serangkaian kota yang terhubung sepanjang 12 mil di sepanjang pantai
yang penuhi reruntuhan paling besar dan batu raksasa.
Referensi
- Ancient History of the East, Lenormant dan Chevallier
- The Antediluvian World, by Ignatius Donnelly, 1882
- Illustration of Pantagruel for the Fourth Book in the Pantagruel and Gargantua series by Gustave Dore (1832–1883), image courtesy of Wikimedia Commons.
Subscribe to:
Posts (Atom)