Dalam literatur Hindu, teks Purana menyebutkan bahwa Kalki adalah
awatara Wisnu kesepuluh sekaligus yang terakhir, disebutkan akan datang
pada akhir zaman Kaliyuga, sebuah zaman kegelapan dan kehancuran. Kalki
seringkali dipakai dalam metafora kekekalan dan waktu, seperti halnya
beberapa tradisi dan literatur yang membawa keyakinan dan pemikiran
mengenai kapan, bagaimana, dimana, dan mengapa Kalki muncul.
Kalki dalam Hindu digambarkan sebagai Awatara yang mengendarai kuda
putih dan dilukiskan bagai kuda bersayap, memiliki pedang berkilat yang
digunakan untuk memusnahkan kejahatan dan menghancurkan iblis Kali,
kemudian menegakkan kembali Dharma dan memulai zaman yang baru. Dalam
bahasa Hindi, Kalki Avatar berarti inkarnasi di masa depan.
Kedatangan Mesias Dalam Teks Kalki Budha
Kalki merupakan suatu kiasan dari kata 'kekekalan' atau 'waktu', dimana
asal mula nama diperkirakan berasal dari kata 'Kalka' yang berarti
'kotor, busuk, atau jahat'. Kalki bermakna 'Penghancur Kejahatan atau
Kekacauan, Penghancur Kegelapan, atau Sang Pembasmi Kebodohan'. Dalam
literatur Buddhis tradisi Kalachakra, disebutkan 25 penguasa Shambhala
memegang gelar Kalki, Kulika atau Raja Kalki. Selama Vaishakha, dua
minggu pertama Shukla Paksha didedikasikan untuk 15 dewa dengan setiap
hari untuk dewa berbeda. Hari ke-12 adalah Vaishakha Dwadashi dan
didedikasikan untuk Madhava, nama lain untuk Kalki.
Pada periode itu, saudara-saudara, akan muncul Maitreya di dunia, sepenuhnya tercerahkan, penuh limpahan kebijaksanaan dan kebaikan, senang, diisi dengan pengetahuan tentang dunia, tak tertandingi sebagai panduan manusia yang mau dipimpin, seorang guru untuk dewa dan manusia, Buddha, sama seperti aku sekarang. Dia, dirinya sendiri, benar-benar akan mengetahui dan melihat, karena yang berhadapan, alam semesta ini, dengan dunia yang berasal dari roh, dia Brahma dan Maras, dan dunia ini dari petapa dan Brahmana, para pangeran dan masyarakat, bahkan aku sekarang, benar-benar mengetahui dan melihat mereka. (Digha Nikaya, 26)
Setelah kematianku, pertama akan terjadi 5 penghilangan. Dan apa saja 5 penghilangan itu? Hilangnya pencapaian, hilangnya metode (ketidakmampuan untuk berlatih kebijaksanaan, wawasan dan empat kemurnian kebiasaan moral), hilangnya belajar (hilangnya orang-orang yang mengikuti Dharma), hilangnya simbol (bentuk lahiriah, jubah dan praktek Buddhisme), hilangnya relik (peninggalan)...Kemudian ketika masa Buddha sempurna 5000 tahun, peninggalan, tidak menerima hormat dan kehormatan akan berlalu ke tempat dimana mereka dapat menerimanya... ini, Sariputta, disebut hilangnya peninggalan. (Sutra Surangama)
Hampir di setiap literatur agama memberi kisah tentang kedatangan
Mesias, dan masing-masing literatur memberi gambaran sedikit berbeda
tentang bagaimana kedatangannya. Semua janji moral, kerusakan sosial,
dan semua janji Mesias yang akan datang, harus disadari bahwa semua
literatur memprediksi peristiwa yang sam dengan cara sendiri.
Diantaranya Mahdi, Kristus, Krishna, Shah-Bahram, Kalki, Maitreya, Muhammad, semua kisah seperti nubuat yang membawa berita kedatangan sosok pemimpin.
Yang paling signifikan tentang memahami Nubuat, banyak yang telah memberi gambaran tanggal atau kapan Mesias
akan muncul. Seperti halnya Nubuatan yang diberikan Buddha, maka
petunjuk ini membantu untuk memahami bagaimana Maitreya akan muncul
ketika ajaran Buddha sempurna berusia 5000 tahun.
Kalki Budha: Dunia Masuki Periode 5000 Tahun
Hindu mengharapkan munculnya Kalki Avatar, tak lama setelah awal Krita
dan di akhir Zaman Kali. Tanggal yang tepat ketika zaman Kali berakhir
dan kapan periode Krita dimulai tidak diketahui. Tetapi diperkirakan
bahwa zaman Kali berakhir di siang hari pada awal Agustus 1943 M. Jika
asumsi ini benar, maka tahun Buddha (5000 tahun) akan jatuh sekitar
tahun 2486 Masehi. Menurut Buddha, Dharma akan menghilang 2500 tahun
dimulai tahun 1957 Masehi, dan tak lama setelah 5 penghilangan, Maitreya
akan datang. Penafsiran ini didukung dalam teks Buddha Cina kuno:
Para biarawan dan pencapai aliran (pengikut) akan menjadi kuat dalam persatuan mereka dengan Dharma selama 500 tahun setelah Sang Bhagavā Parinirvana. Dalam 500 tahun kedua mereka akan menjadi kuat dalam meditasi. Di periode ketiga, selama 500 tahun mereka akan menjadi kuat dalam pengetahuan. Periode 500 tahun keempat, mereka hanya akan sibuk dengan pemberian hadiah. Periode akhir atau seperlima dari 500 tahun, hanya akan melihat pertempuran dan menegur para biarawan dan pengikut. Dharma akan menjadi tidak terlihat (menghilang). (Abhidharmakosha, 4.12c. III. p. 41).
Umat Buddha mengharap Maitreya muncul setelah 2500 tahun berlalu,
sekitar tahun 1957 M. Ada dua tanggal kapan seharusnya tahun itu
dimulai, yaitu tahun 544 SM dan 483 SM. Jika menghitung 2500 tahun dari
544 SM, maka akan diperoleh tahun 1957 M, tapi jika menghitung 2500
tahun dari tahun 483 SM, kemunculan Maitreya ditahun 2017. Dalam Thoth
(Essays I, Tablet 13:1) disebutkan bahwa awal generasi manusia telah
dimulai 12000 tahun yang lalu (berakhir pada tahun 2017), setelah banjir
Nuh. Setelah tahun 2017 (mencapai 12000 tahun) maka Zaman Keemasan
(Golden Age) akan dimulai. Maitreya memilih tanggal ini sebagai akhir
dari 12000 tahun sejarah manusia, jauh sebelum Dia tahu nubuat
kemunculannya 2500 tahun setelah kematian Buddha.
Referensi
Vishnu Purana, by Wilson, Horace, 2001
Indus Script and the Rg-Veda, by Egbert Richter-Ushanas, 1997
Kalki avatar of Visnu. Panjabi manuscript 255, iamge courtesy of Wikimedia Commons
Sumber :http://www.isains.com
No comments:
Post a Comment